Saat ini bermunculan sekolah khusus untuk anak-anak. Tiap sekolah bersaing menyajikan kurikulum, pendekatan, fasilitas, cara pengajaran dan nilai-nilai terbaik. Kita sebagai orang tua terkadang bingung menentukan sekolah yang tepat untuk anak-anak kita. Terutama orang tua muda atau baru yang belum memiliki banyak pengalaman dan informasi tentang sekolah yang berkualitas. Berikut ini penulis akan memberikan tips-tips memilih sekolah taman kanak-kanak (TK). Sehingga guru yang akan menilai anak lewat Map Ijazah.
Mengapa tips-tips yang diberikan hanya khusus sekolah TK? Karena sebagian besar orang menganggap remeh pentingnya fungsi sekolah TK atau preschool. Meskipun keluarga adalah pendidik pertama bagi anak, namun TK atau preschool adalah sekolah pertama bagi anak. Di sana anak akan mempelajari bagaimana cara bersosialisasi dengan teman seusianya, belajar untuk mengenal dan memahami aturan yang ada di masyarakat, belajar tentang perbedaan dan toleransi, belajar mengembangkan potensinya, dan masih banyak lagi.
Pada usia pra-sekolah atau preschool anak mengalami fase terpenting dalam perkembangannya. Fase emas atau golden age, yaitu saat otak anak mengalami perkembangan pesat dalam masa pertumbuhannya hingga kurang lebih 80%.
Fase ini dimulai saat usia 0-6 tahun. Fase ini pula yang menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, sosial, emosional, bahasa, moral dan agama. Oleh sebab itu, orang tua dituntut mampu memberikan stimulasi maksimal, memberikan pendidikan, mengenalkan berbagai pengalaman dan berbagai aktivitas, serta memilihkan sekolah yang tepat untuk anak.
1. Kualitas Guru
Perhatikan kualitas guru yang ada di sekolah tersebut. Selain pintar, baik, ramah, dan sabar, guru TK harus mempunyai kemampuan memancing siswa agar tertarik dan antusias mengikuti kegiatan belajar, serta mampu merangsang keingintahuan siswa. Selain itu, jumlah guru yang ada sesuai dengan kebutuhan kelas, umumnya dalam satu kelas terdapat dua guru. Jika hal ini terpenuhi, menunjukkan bahwa secara sistem, kesiapan sekolah, dan sumber dayanya telah terkoordinasi dengan baik.
2. Fasilitas Sekolah
Pilihlah fasilitas sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak. Fasilitas yang bagus tidak selalu gedung yang besar, mewah, dan mahal. Namun fasilitas yang mampu menunjang perkembangan kognitif, motorik, sosial, dan emosional anak. Lihatlah ruangan kelasnya, apakah ada ruang yang cukup untuk anak bergerak dan ruang untuk berkumpul, sehingga anak dapat berinteraksi dengan baik antara guru-murid. Lihat pula, apakah di dinding kelas banyak tertempel hasil karya anak-anak atau tidak, karena kepercayaan diri anak akan tumbuh jika hasil karyanya dipajang dan dilihat oleh orang lain.
Perhatikan keamanan dan kebersihan sekolah. Pergilah ke toiletnya, apabila toiletnya kotor dan bau, jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya.
Selanjutnya, apakah sekolah mewajibkan anak membawa bekal dari rumah atau tidak? Jika tidak, perlu dipastikan apakah sekolah memiliki kantin sendiri, atau penjual makanan yang tidak jelas di depan sekolah? Jika sekolah membiarkan banyak penjual makanan dan anak dibolehkan membelinya berarti sekolah tersebut tidak peduli pada kesehatan anak terutama pada makanan yang berpotensi mengandung racun, bahkan narkoba. Jika sekolah memiliki kantin maka perhatikan kebersihan tempat dan makanan yang dijual.
3. Tata tertib sekolah
Perhatikan aturan dan persyaratan yang ada di sekolah. Pilih sekolah yang menawarkan program yang jelas, baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Perhatikan pula beban belajar apakah sesuai dengan kemampuan siswa, serta jam belajar untuk anak, apakah waktu belajarnya terlalu lama atau apakah waktu belajarnya di jam yang membuat anak bosan. Selain itu, pilih sekolah dengan syarat penerimaan dan biaya sekolah yang masuk akal dan sesuai dengan kemampuan orang tua.
4. Visi dan Misi Sekolah
Cermati visi dan misi sekolah. Apakah sekolah tersebut bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai tes yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar (seperti kemampuan berpikir kritis, analisis, riset dan penyelesaian masalah) sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri, dan membentuk anak menjadi manusia yang berkarakter.